Gubernur NTB: Ini Cara Pemerintah Hadir Berikan Perlindungan Sosial Masyarakat Petani Tembakau

DBHCHT
Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah saaat memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan secara simbolis melalui dana DBHCHT Provinsi NTB, di Aula SMKN 1 Sakra, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), pada Senin (3/10/2022).

LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Launching Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi 10 ribu petani/buruh tani tembakau sebagai rangkaian 4 tahun kepemimpinan Zul-Rohmi, diberikan secara simbolis melalui dana DBHCHT Provinsi NTB, bertempat di Aula SMKN 1 Sakra, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), pada Senin (3/10/2022).

Dalam sambutannya, Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah mengatakan, program jaminan sosial yang dihadirkan BPJS Ketenagakerjaan bukan karena ingin meninggal berpulang ke Rahmatullah, tetapi setidaknya generasi yang diwarisi ada sesuatu minimal bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Kadang-kadang praktik beragama orang Islam ini, lebih kelihatan di negara non muslim barat-barat ketimbang yang mengklaim dirinya sebagai mayoritas umat Islam,” katanya.

Bang Zul, demikian Gubernur NTB ini biasa disapa, bercerita kalau dirinya pernah tinggal di Inggris 5 tahun, pernah tinggal di Belanda, Jepang. Bang Zul mengaku ketika masih menjadi mahasiswa beli mobil saja bisa dapat dengan harga relatif murah. Dibandingkan di negara Indonesia membeli mobil dengan harga cukup tinggi, tetapi biaya asuransinya mahal 10 sampai 15 kali lipat harga mobil.

“Luar biasa, karena pemerintah mereka betul-betul memperhatikan dan melindungi masyarakatnya. Mereka memiliki proses yang panjang puluhan tahun hingga sampai saat ini, kita ini baru mulai,” ujarnya.

Bang Zul berharap jangan lagi bermimpi menjadi PNS, karena petani tembakau sekarang sudah diberi dan dilindungi oleh asuransi BPJS. “Selamat kepada teman-teman BPJS, mudah-mudahan di masa yang akan datang bisa mengcover lebih banyak lagi mendapatkan perlindungan jaminan sosial bagi anak-anak petani, nelayan dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kadis Nakertrans NTB, l Gede Putu Aryadi menyampaikan bahwa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB mendapatkan alokasi dana DBHCHT sebesar Rp7,5 miliar.

“Pertama di Indonesia alokasi dana DBHCHT tahun ini memberikan perlindungan kepada petani dan buruh tani tembakau yang kategori kurang mampu. Ini diapresiasi dan disambut baik oleh pemerintah pusat atas kebijakan pak Gubernur,” kata Gede Aryadi.

Lombok Timur, lanjut Gede Aryadi, merupakan daerah penghasil tembakau terbanyak yakni sekitar 16 ribu lebih.

”Saat ini kita bisa berikan jaminan perlindungan kepada 10.000 petani. Sehingga kita harapkan ke depan ada komitmen dan kebijakan Bupati Lombok Timur untuk menambah sisanya sebagai penerima manfaat,” ungkapnya.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *