Agar Masalah Lahan Mandalika dan Gili Trawangan Segera Tuntas, Ini yang Dilakukan Gubernur NTB

Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah
Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah.

JAKARTA, LOMBOKTODAY.CO.ID – Dedikasi Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah untuk merentangkan jalan dan meretas harapan masyarakat di kawasan Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) dan Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU) terus diperjuangkan.

Komunikasi dan koordinasi yang telah dibangun dengan pihak kementerian dan lembaga memberikan angin segar bagi permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat di Mandalika, Loteng, maupun masyarakat di Gili Trawangan, KLU.

Bang Zul, demikian sapaan akrab Gubernur NTB ini meyakini persoalan lahan masyarakat di Mandalika perlu kesabaran dalam menyelesaikannya secara tuntas. Karena masyarakat menginginkan transparansi kepada pihak ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) terkait data-data penyelesaian lahan masyarakat di kawasan Mandalika.

“Alhamdulillah, Kementerian BUMN bisa memahami dan sedang mempersiapkan teknisnya. Sehingga ITDC bisa secara transparan memberikan informasi yang lengkap sesuai yang diinginkan masyarakat,” kata Bang Zul saat bertemu Wakil Menteri (Wamen) BUMN, Pahala Nugraha Mansury, di Gedung Kementrian BUMN, Jakarta, pada Senin (30/1/2023).

Pada kesempatan yang berbeda, doktor ekonomi itu juga bertemu dengan Asisten Deputi Bidang Hukum Korporasi Kementerian BUMN, Rini Widyastuti dan Asisten Deputi Bidang Jasa Pariwisata dan Pendukung Kementerian BUMN, Endra Gunawan.

Keduanya merupakan orang yang menggawangi persolan hukum di Kementerian BUMN untuk memberikan izin kepada ITDC guna membuka data secara terbuka kepada masyarakat. Sehingga masalah ini tidak liar kemana-mana.

“Alhamdulillah, Insya Allah pada minggu depan Mbak Rini dan Mas Hendra akan datang ke Lombok mendampingi ITDC untuk membuka data kepada masyarakat yang masih merasa ada ganjalan, sehingga mudah-mudahan nanti akan bagus untuk ITDC dan kita juga legowo di NTB, agar daerah kita benar-benar aman dan nyaman untuk investasi dan berbagai kegiatan ekonomi dan kemasyarakatan,” ungkap Bang Zul.

Begitu juga dengan persoalan di Gili Trawangan, KLU, juga sama, Bang Zul menyampaikan masih ada tersisa masalah. Hal itu juga bisa diselesaikan dengan komunikasi dan dialog yang baik antara masyarakat dan investor yang ada di kawasan Gili Trawangan.

“Intinya, luruskan niat dan jangan tergoda uuntuk main-main. Kalau ada staf kami yang masuk angin atau tergoda untuk main, kami akan tegur, kami beri sanksi bahkan bisa kami berhentikan dari posisinya. Simple saja,” tegas Bang Zul.

Apalagi persoalan tanah dan lahan ini, lanjut Bang Zul, memang tidak sesederhana yang dibayangkan, melainkan membutuhkan kesabaran luar biasa. Asalkan tidak ada yang mencoba bermain-main untuk kepentingan personal atau kelompok, karena kepentingan masyarakatlah yang paling utama.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *