Danau Kota Kaya, Kekayaan yang Terpendam

DANAU KOTA KAYA: Danau Kota Kaya tampak dari Lewo Mur’en Liang Lolon, Desa Adonara, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). KOPONG GANA/Lomboktoday.co.id

ADONARA, LOMBOKTODAY.CO.ID – Pernahkah anda berdiri dari ketinggian Lewo Mur’en (Kampung Asal Liang Lolon) menyaksikan keindahan dan keteduhan Danau Kota Kaya yang ada di bawahnya?

Begitu banyak yang takjub. Begitu banyak yang terpesona. Namun sejauh ini hanya berhenti pada kagum dan terpesona. Jika Danau Kota Kaya tak menghasilkan bandeng yang gurih, mungkin keberadaannya hanya sampai pada pesona di ujung zaman yang hanya dapat disaksikan segelintir orang yang sempat mampir di tempat ini.

Keindahan Danau Kota Kaya yang berpadu dengan laut yang menjorok masuk ke arah danau dilengkapi rumah-rumah yang berjejer di perkampungan Bajo, membuat keindahan itu berubah menjadi sebuah lukisan di dinding yang tampak hidup.

Air yang tenang meski menurut banyak cerita di dalam danau ini selain ikan, juga banyak buaya, membuat tak sedikit orang menyempatkan waktunya menuai ketenangan dan keteduhan hati dari kejauhan ketika memandang dari ketinggian. Bagian pinggir danau yang kini sudah dibeton, membuat banyak warga khususnya anak-anak menyempatkan waktunya  untuk bermain di pantainya yang terik namun selalu berpadu semilir angin dari laut itu.

Hingga 4 Agustus tahun ini, Danau Kota Kaya masih tetap seperti dulu. Hanyalah sebuah danau yang indah dan tenang. Menenangkan hati meneduhkan rasa bagi setiap mata yang memandangnya dari ketinggian bukit. Dan karena penasaran, tak sedikit yang akhirnya datang lebih dekat dan melihat langsung di pantainya.

Meski melewati jalan turun yang cukup mengerikan atau jalan memutar dengan kondisi jalan yang membuat orang nyaris semaput, kebanyakan orang seakan kehilangan lelah dan penat setelah sampai di pinggir Danau Kota Kaya.
Di tengah bulan puasa Ramadan seperti ini, penduduk Dusun Kota Kaya, Desa Adonara, Pulau Adonara, Kabupaten  Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang rata-rata pemeluk Islam, tak banyak yang beraktivitas sebagaimana biasanya.

Anak-anak yang biasanya bermain di pinggir Danau Kota Kaya sehingga membuat suasana makin meriah, hari itu seakan enggan. Kota Kaya dalam keteduhannya menyapa ramah. Adakah pemikiran untuk membuat Kota Kaya  tak hanya sekadar  danau?  Atau lebih tepatnya adakah kepedulian untuk menjadikan Danau Kota Kaya tak hanya sekadar nama?

Danau Kota Kaya memang sungguh kaya dan sejauh ini, kekayaan yang ada terus dibiarkan terpendam. Kapankah ada kesadaran untuk menggunakan kekayaan tak ternilai itu untuk masyarakat banyak? Sejauh ini, bahkan akses jalan menuju ke tempat ini pun sangatlah mengerikan. Itu tantangan yang tak kecil bagi banyak orang, bahkan orang yang sangat berminat sekalipun. AMA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *