Membolos,18 Siswa SMKN 1 Selong Diamankan Satpol PP

Sebanyak 18 orang siswa SMKN 1 Selong yang diduga membolos, diamankan Satpol PP Lotim. (Foto: Dimyati/Lomboktoday.co.id)
Sebanyak 18 orang siswa SMKN 1 Selong yang diduga membolos, diamankan Satpol PP Lotim. (Foto: Dimyati/Lomboktoday.co.id)
DIAMANKAN: Sebanyak 18 orang siswa SMKN 1 Selong yang diduga membolos, diamankan Satpol PP Lotim. (Foto: Dimyati/Lomboktoday.co.id)

LOTIM, Lomboktoday.co.id – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Lombok Timur, Rabu (01/4), mengamankan sebanyak 18 orang siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Selong yang diduga membolos saat berada di warung yang tak jauh dari sekolahnya.

Sementara siswa lainnya, ada yang berhasil kabur pada saat dilakukan penangkapan oleh Satpol PP Lotim.

Para siswa yang kedapatan langsung digelandang ke kantor Satpol PP untuk dilakukan pembinaan, termasuk memanggil guru sekolahnya.

‘’Pengamanan siswa yang diduga membolos ini, kita lakukan berdasarkan laporan masyarakat. Sehingga, pada saat melintas di TKP, kami melihat banyak siswa yang nongkrong pada saat jam belajar. Dan anggota kami langsung mengamankan mereka,’’ kata Kasat Pol PP Lombok Timur, Salmun Rahman kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (01/4).

Menurut Salmun, para siswa ini kerap nongkrong pada jam pelajaran di warung itu. Setidaknya dengan aksi Satpol PP ini, bisa menjadi efek jera bagi siswa yang kerap membolos tersebut. Bahkan sebelum dipulangkan, para orang tua wali murid siswa bersangkutan, termasuk pihak sekolah telah dipanggil.

‘’Para siswa yang membolos ini, juga dibuatkan surat pernyataan untuk tidak akan mengulangi lagi perbuatannya,’’ ungkapnya.

Salmun menjelaskan, pihaknya akan terus menggiatkan patroli, terutama terhadap sekolah-sekolah yang siswanya kerap membolos pada jam pelajaran masih berlangsung. Mereka yang terjarig akan dibina dengan cara di suruh lari keliling kantor. Dengan harapan, hal ini dapat diingat terus, sehingga tidak lagi mengulangi kebiasaan membolos.

Menurutnya, para siswa yang terjaring ini, belum tentu semuanya hendak membolos. Melainkan, diduga memilih nongkrong karena tidak bisa masuk sekolah lantaran terlambat dari jam yang sudah ditentukan sekolah.

Akibatnya, ketika terlambat, mereka nongkrong karena takut pulang. Jika mereka berniat membolos, tidak mungkin akan memilih nongkrong di lokasi yang tidak jauh dari sekolahnya.

‘’Kurang tepat, siswa terlambat lima atau sepuluh menit, kemudian tidak diberikan masuk. Seharusnya ada toleransi dari sekolah. Mungkin mereka diberikan sanksi di dalam sekolah, agar mereka tetap bisa belajar. Jangan telat, kemudian tidak diberikan masuk,’’ ujarnya.

Dalam kesempatan itu, pihaknya berharap pada pihak sekolah, masalah ini bisa menjadi perhatian. Anak-anak saat ini, butuh pengawasan lebih ketat.

Pola dan sistem di sekolah perlu diperbaiki, agar mereka yang terlambat bisa mengikuti pelajaran seperti biasa.

Sementara itu, Djoni, Wakil Kepala Sekolah Bidang Bimbingan Konseling SMKN 1 Selong mengaku sudah melaporkan masalah ini ke pihak Waka Kesiswaan.

‘’Kaitannya dengan siswa yang sering nongkrong di beberapa tempat, sudah kami laporkan. Tapi, saya tidak tahu apakah sudah ada tindaklajut atau tidak,’’ katanya.

Dari informasi yang didapatinya, selain di tempat siswa yang digiring Satpol PP, juga di beberapa tempat lainnya. ‘’Mereka di sana parkir kendaraannya dan membayar Rp2.000 setiap harinya. Ketika petugas Security sekolah hendak menggembosi ban motor siswa, dilarang pihak tempat parkir. Seolah-olah dilindungi,’’ ungkapnya.(DIM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *