Angka Kriminal Lotim Tertinggi di NTB

Kapolres Lombok Timur (Lotim), AKBP Bagus M Winarta.
Kapolres Lombok Timur (Lotim), AKBP Bagus M Winarta.

LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Kapolres Lombok Timur, AKBP Bagus M Winarta mengatakan, angka kriminal di wilayah hukum Polres Lotim tahun 2019 ini meningkat cukup tajam dari rahun 2018 lalu. Tahun lalu tercatat hanya 24 kasus, dan tahun ini 50 kasus atau naik 50%.

Hal itu disampaikan Kapolres dalam sambutannya pada acara silaturahmi halal bi halal dengan kepala desa dan lurah serta anggota Babinkamtibmas dan Babinsa se-Lombok Timur yang diselenggarakan Dinas PMD Lotim di Ballroom Kantor Bupati, Jumat (14/6).

‘’Lotim selalu ranking pertama kasus kriminal dalam bentuk kejahatan konvensional yakni pencurian dengan pemberatan (Curat), pencurian dengan kekerasan (Curas), pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) atau lazim Polri menyebut kasus 3C,’’ kata Kapolres.

Bagus Winarta menyebut, tingginya angka kriminal di Lotim ini, karena Lombok Timur wilayah luas dan penduduk terbesar se-NTB. Tren kriminal banyak terjadi di wilayah-wilayah perdesaan.

Menurutnya, dari 21 Kecamatan di Lotim, Kecamatan Jerowaru tertinggi catatan kasus kriminalnya hingga 16 kasus. Sedangkan kecamatan yang terendah kasus bahkan nihil kriminal 3C yakni Kecamatan Sembalun.

Untuk itu, Kapolres berharap kerja sama yang baik pemerintah desa dengan Babinkamtibmas dan Babinsa dalam mengendalikan keamanan di tengah-tengah masyarakat.

Khusus untuk Laka lantas, kata Kapolres, tahun ini ada tren menurun dibanding tahun lalu. 2018 lalu terjadi 5 korban meninggal dunia dalam kecelakaan. Sedangkan tahun ini hanya 4 korban meninggal.

Kasat Reskrim Polres Lotim, AKP I Made Yogi menambahkan, kasus curanmor di wilayah Lombok Timur masih tinggi dan cenderung para pelaku merubah pola aksinya.

Menurut Kasat, biasanya para pelaku beraksi dengan cara berkelompok. Namun sekarang cenderung pelaku beraksi sendiri. Dan katanya, dalam penjualan barang curian biasanya dibawa ke para penadah di luar daerah. Namun sekarang penjualannya kepada para penadah dalam wilayah. Ironisnya lanjut Kasat, dari banyak kasus yang tertangkap, justeru pelakunya adalah orang dekat atau kerabat dekat para korban.

Untuk itu, Kasad juga mengimbau kepada masyarakat melalui para kepala desa dan semua anggota Babinkamtibmas untuk meningkatkan peran serta masyarakat terutama menghidupkan ronda malam dan mengoptimalkan peran Badan Keamanan Desa (BKD) bagi desa-desa yang telah membentuk BKD.

Sementara sebelumnya, Kepala Dinas PMD Lotim, HM Juaini Taopik dalam sambutan pengantar pada acara tersebut memaparkan, pihaknya inten melakukan pembinaan ke semua desa untuk menggerakkan kembali semangat ronda malam. ‘’Alhamdulillah desa-desa sekarang sudah tumbuh kembali gerakan ronda malam terutama peran dari Badan Keamanan Desa dibantu masyarakat,’’ kata kadis.

Kadis menambahkan, pemerintah desa melalui APBDes ada nomenklatur pos anggaran untuk keamanan. Jadi desa dipersilahkan untuk menggunakan dana desa untuk keamanan melalui pengadaan perangkat Badan Keamana Desa.(Kml)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *