Setelah Saling Smackdown, Dua Santri di Lotim Berakhir Halal Bihalal

Ini 2 (dua) orang santri tingkat MI pada salah satu yayasan di Kecamatan Masbagik, Lotim yang berkelahi.

LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Setelah bertarung ala smackdown, 2 (dua) orang santri tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada salah satu yayasan di Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) yang videonya viral di media sosial (medsos), dikabarkan telah berakhir dengan halal bihalal (dalam bahasa Arab yang artinya saling merelakan alias sepakat berdamai).

Kabar berdamainya kedua belah pihak datang dari Humas Polres Lombok Timur (Lotim), melalui rilis yang disampaikan Kasi Humas Polres Lotim, AKP Nicolas Osman yang dikirim ke berbagai media di sebuah group WhatsApp (WA) ”PERS Crime Hunter”, yakni group khusus wartawan Lombok Timur dengan jajaran Polres.

Dari rilis tersebut dijelaskan bahwa situasi kini telah mereda setelah Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lombok Timur dengan cepat memfasilitasi pertemuan antara korban, pelaku, dan pihak terkait. Pertemuan berlangsung pada Kamis (28/3/2024) di Unit PPA Polres Lombok Timur dengan menghasilkan beberapa poin penting.

Pertama, pelaku kekerasan fisik dan perekam video meminta maaf kepada korban dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Kedua, pihak korban memaafkan kesalahan pelaku dan sepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.

Kapolres Lombok Timur, AKBP Hariyanto, S.H., S.I.K melalui Kasat Reskrim, AKP I Made Dharma Yulia P, S.T.K., S.I.K., menjelaskan, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan dan tidak akan melanjutkan ke ranah hukum.

Pihak yayasan pun turut angkat bicara, di mana pengurus yayasan selaku pengelola Madrasah Ibtidaiyah (MI) memohon maaf atas kejadian ini dan telah melakukan mediasi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk menghapus video viral tersebut demi menjaga psikologis anak.

“Kami mohon maaf atas kejadian ini dan telah melakukan mediasi untuk menyelesaikan masalah. Kami juga mengimbau masyarakat untuk menghapus video viral tersebut demi menjaga psikologis anak,” ujar salah seorang pengurus yayasan.

Ke depannya, pihak yayasan berjanji akan lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak di bawah naungan mereka. Orang tua korban dan pelaku pun berjanji akan lebih memperhatikan dan membina anak-anak mereka agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Kasat Reskrim Polres Lombok Timur, AKP I Made Dharma Yulia berpesan bahwa kasus ini menjadi pengingat bagi semua pihak, untuk selalu mengedepankan perlindungan terhadap anak-anak.

“Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang. Ini menjadi pelajaran bahwa pengawasan terhadap anak itu sangat penting, agar peristiwa ini tidak terulang kembali,” pesannya.(Kml)