LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Akhirnya Kepala Desa (Kades) Jeruk Manis, Nurhadi Muis terpilih menjadi Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) periode 2021-2025 melalui Musyawarah Daerah (Musda) yang digelar di Ballroom Kantor Bupati Lotim, Rabu (27/10/2021).
Dari 188 Kades yang memberikan hak suara, Nurhadi Muis yang berada pada nomor urut 4, berhasil mengantongi 91 suara. Sementara posisi ke-2 diduduki calon nomor urut 2 Kades Bagik Papan, H Maidy dengan memperoleh 48 suara. Sedangkan calon nomor urut ke-3 Kades Selaparang, Lalu Wira Sakti hanya mampu menempati posisi 3 dengan 42 suara, dan posisi terakhir ditempati Kades Sambalia, Achmad Soebandi yang hanya bisa tersenyum tipis dengan memperoleh 8 suara.
Ending di balik kemenangannya, Nurhadi Muis harus dihadapkan pada sandungan untuk tidak dapat memimpin FKKD hingga akhir periodenya. Diketahui, masa jabatan Nurhadi Muis menjadi Kades Jeruk Manis tersisa tinggal satu setengah tahun.
Menurut beberapa kades di arena Musda menyebutkan, dalam aturan FKKD, status keanggotaan dan kepengurusan FKKD adalah kepala desa aktif. ‘’Dalam aturannya, keanggotaan FKKD terhenti secara otomatis pada tanggal berakhirnya masa jabatan sebagai kepala desa. Secara otomatis FKKD harus menggelar Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) pasca berakhirnya jabatan kepala desa bagi ketua terpilih yang sisa 1 setengah tahun,’’ cetus sejumlah Kades.
Di sisi lain, Muis yang pernah menduduki di berbagai jabatan ASN Pemkab Lotim itu, kini sedang menjadi Ketua Assosiasi Kepala Desa (AKDES) Lombok Timur. Organisasi serupa yang juga beranggotakan banyak kepala desa di Lotim ini, Nurhadi Muis juga harus memimpin dua organisasi yang hanya berbeda cassing namun serupa dan dari satu komunitas. Dengan demikian, ada dualisme organisasi dari satu komunitas.
Sedangkan Nurhadi Muis kepada Lomboktoday.co.id yang tengah senyum sumringah usai menerima kemenangan menjadi Ketua FKKD Lotim menyatakan tidak akan membubarkan AKDES tersebut. ‘’AKDES tidak akan saya bubarkan, Akdes tetap jalan,’’ kata Nurhadi Muis sembari membantah jika AKDES bentukannya itu disebut sebagai organisasi tandingan FKKD.
Ketika ditanya bagaimana memanajemeni dua organisasi serupa pada komunitas yang sama, Nurhadi Muis tidak bisa memberikan jawaban pasti. Dia hanya menyatakan akan melihat perjalanannya nanti. ‘’Nanti saya lihat ke depan seperti apa situasinya nanti,’’ ucapnya.(Kml)
