LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Tahun 2023 ini bukan lagi tahun duka cita bagi guru tidak tetap (GTT) di Kabupaten Lombok Timur. Namun, Insya Allah akan berubah menjadi tahun suka cita.
Pasalnya, Pemerinta Kabupaten Lombok Timur (Pemkab Lotim) melalui Dinas Dikbud siap menggelontorkan dana sebanyak Rp15 miliar dari APBD untuk membuat para GTT sedikit tersenyum dan membangkitkan semangat pengabdian.
Kabar angin segar ini terungkap dari pesan yang dikirim Kepala Dinas Dikbud Lombok Timur (Kadis Dikbud Lotim), Izzuddin, S.Pd kepada Lomboktoday.co.id biro Lombok Timur melalui WhatsApp, pada Kamis (9/2/2023).
Menurut Izzuddin, pada tahun 2023 ini, Dinas Dikbud akan menitikberatkan perhatiannya kepada GTT, terutama yang berada di wilayah pelosok. Pemkab Lotim menghajatkan dapat sedikit memberikan kesejahteraan bagi GTT yang selama ini mendapat honor tak menentu hanya bersumber dari penyisihan oleh pihak sekolah melalui dana BOS.
Namun demikian, lanjut mantan Kadispora Lombok Timur ini, untuk tahun 2023 ini Dikbud akan mengucurkan dana prioritas sementara bagi sekolah yang dana BOS-nya di bawah Rp50 juta agar tambahan insentif GTT tidak lagi menjadi beban sekolah.
Menurut data yang terinput di Dinas Dikbud, tahun 2023 ini tercatat sebanyak 1.500 orang. Dialokasikan masing-masing Rp600 ribu perbulan.
“Kami maklum, angka ini belumlah seberapa jika dibanding dengan semangat pengabdian rekan-rekan guru honorer, namun mengingat kemampuan daerah juga sangat terbatas, terlebih situasi daerah belumlah terlalu sembuh dari situasi pandemi,” urai Izzuddin.
Karenanya, pria yang sangat memaklumi suasana bathin para guru itu berharap agar pemberian honor guru harus mengandung azas keadilan berdasarkan beban kerjanya yakni jam mengajarnya juga harus disesuaikan, jangan sampai guru yang mengajar 2 atau 4 jam disamakan dengan guru yang mengajar 10 jam atau lebih. “Ya harus adil dan diserahkan kepada pihak sekolah mengaturnya,” tutupnya.(Kml)