MAKASSAR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Aliansi Sasak Lombok Indonesian yang disingkat dengan ASLI hari ini, Rabu (26/7/2023), menghadiri Dialog Pembauran Kebangsaan yang di adakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, bertempat di Hotel Arthama Kota Makassar.
Kepala Badan Kesbangpol Kota Makassar, H Zainal Ibrahim menjelaskan tujuan Dialog Pembauran Kebangsaan Kota Makassar Tahun Anggaran 2023 ini dalam rangka lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara. ‘’Hidup berdampingan dengan berbagai suku dan ras harus ditegakkan dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara,’’ jelas Zainal Ibrahim.
Sementara Aktivis Perempuan dan Anak Provinsi Sulawesi Selatan, Husaimah Husain menambahkan bahwa persatuan dan keberagaman memiliki arti dan makna penting bagi bangsa Indonesia. ‘’Kata persatuan dan kesatuan diambil dari kata ‘’SATU’’ yang berarti ‘’UTUH’’ dan tidak terpecah belah. Sedangkan keberagaman Bangsa Indonesia dapat dilihat dari perbedaan suku bangsa, ras, budaya, bahasa daerah dan agama,’’ kata Husaimah.
Kegiatan Dialog Pembauran Kebangsaan Kota Makassar tersebut langsung dihadiri oleh Ketua Umum DPP ASLI, HL Mas’ud Kholah didampingi oleh Wakil Sekretaris Jenderal, Lalu Muliadi bersama Anggota Divisi Ekonomi dan Kewirausahaan, Kurniawan Majid.
Dalam pemaparannya, Ketua Umum DPP ASLI, HL Mas’ud Kholah mengatakan bahwa persatuan itu muncul dari keberagaman. ‘’Keanekaragaman atau perbedaan adalah keniscayaan atau sunnatullah yang ada hikmah di dalamnya, dengan kata lain keanekaragaman adalah kekayaan yang indah seperti pelangi yang kelihatan indah karena perbedaan warna,’’ kata Ketua Umum DPP ASLI, HL Mas’ud Kholah.
HL Mas’ud Kholah menjelaskan bahwa keberadaan Aliansi Sasak Lombok Indonesian (ASLI) dapat membangun sinergi konektivitas dan kerjasama antara suku dalam kiprah mengangkat marwah suku bangsa Sasak dengan menampilkan atau mewujudkan eksestensi Sasak di daerah domisili masing-masing. ASLI diharapkan dapat mewarnai perjuangan seluruh komponen bangsa dengan basis entitas suku bangsa Sasak yang religius, berbudaya dan mandiri.(Sid)
