Bupati Suķiman dan Dandim 1615/Lotim Pimpin Pendakian Gunung Propok

Bupati Lotim, HM Sukiman Azmy bersama Dandim 1615/Lotim, Letkol Inf Agus Prihanto Donny dan Kepala Balai TNGR melakukan evaluasi destinasi wisata alam tahap I di lokasi wisata Savana II Gunung Propok, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lotim, Sabtu (18/7).
Bupati Lotim, HM Sukiman Azmy bersama Dandim 1615/Lotim, Letkol Inf Agus Prihanto Donny dan Kepala Balai TNGR melakukan evaluasi destinasi wisata alam tahap I di lokasi wisata Savana II Gunung Propok, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lotim, Sabtu (18/7).

Oleh: Lalu M Kamil AB |

LOTIM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Pembukaan destinasi wisata  alam tahap pertama yang sebelumnya sudah dibuka pada tanggal 7 Juli lalu, dikhususkan untuk masyarakat Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Namun, justru bukan hanya masyarakat Lotim saja, tapi masyarakat dari berbagai penjuru di Pulau Lombok terus berduyun-duyun menuju arah Sembalun untuk menikmati keindahan alam dan view lainnya.

Terkait dengan itu, Forkopimda Lotim dipimpin Bupati Lotim, HM Sukiman Azmy bersama Komandan Kodim (Dandim) 1615/Lotim, Letnan Kolonel Inf Agus Prihanto Donny dan Kepala Balai TNGR melakukan evaluasi destinasi wisata alam tahap I di lokasi wisata Savana II Gunung Propok, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lotim, Sabtu (18/7). Sekitar 70 orang peserta pendakian naik sehari sebelumnya (ba’da sholat Jumat) dan kembali pada Sabtu pagi seusai sarapan dan foto bersama.

Dandim 1615/Lotim, Letnan Kolonel Inf Agus Prihanto Donny memberikan apresiasi atas semangat juang peserta evaluasi untuk sampai ke Savana II Gunung Propok. Medan yang dilalui lumayan berat dan kritis, justru tidak menyurutkan semangat mereka untuk sampai di lokasi. ‘’Begitu tiba di atas punggung Gunung Propok, rasa capek dan lelah hilang seketika begitu melihat keindahan view Gunung Rinjani di kelilingi kabut dan indahnya Savana terbentang luas, seluas mata memandang, Masya Allah,’’ kata Dandim.

Dari punggung Gunung Propok, kelompok pertama turun berjalan menyusuri jalan setapak dengan berpegang pada seutas tali yang memang sudah ada sebelumnya hingga tiba di padang rumput Savana I. ‘’Senyum sumringah pun terlihat di raut wajah Bapak Bupati dan rekan-rekan yang lain,’’ kelakar Agus Donny sambil tersenyum. Dari punggung gunung, sekitar satu jam perjalanan kembali menyusuri jalan setapak sampai di Savana II, tempat beristirahat malam.

Setiba di lokasi istirahat, puluhan tenda sudah terpasang oleh porter (pengangkut barang) yang sebelumnya sudah naik lebih dahulu. Waktu sudah menunjukkan pukul 18.20 Wita, Bupati langsung memimpin sholat magrib berjamaah di sebelah barat tenda. Suara merdu Bupati membaca ayat suci Alqur’an dibarengi rasa dinginnya kabut menambah kekhusyu’an jamaah sholat. ‘’Ini luar biasa, bagaimana pun kondisinya, ibadah menjadi prioritas utama,’’ ujar Agus Donny.

Usai melaksanakan sholat berjamaah dilanjutkan dengan makan malam dan ngopi bareng diselingi diskusi kecil sambil menikmati indahnya malam ditemani jutaan bintang. Banyak hal yang dibahas terutama tentang dunia pariwisata dan rencana pengembangannya di Kabupaten Lotim bersama Kepala Balai TNGR, Angkasa Pura I, Kepala Bakesbangpoldagri Lotim, Kepala BRI Cabang Selong dan lainnya.

Jam sudah menunjukan pukul 22.00 Wita, acara pun bubar dan memasuki tenda masing-masing. Namun ada juga yang masih asyik ngobrol sambil membuat api unggun di kiri kanan tenda ditemani kopi.

Keesokan harinya, lanjut mantan Danyonif 742/SWY tersebut, rasa malas untuk bangun dalam hati sangat terasa karena sekujur badan mulai terasa letih dan pegal. Belum lagi rasa dingin seolah-olah masuk menusuk tulang belulang. ‘’Namun panggilan sholat subuh membuat kami segera merangkak keluar tenda dan sudah terlihat hamparan tikar seadanya untuk sholat subuh berjamaah bersama Bapak Bupati. Lagi-lagi di tengah kesunyian diiringi dinginnya kabut, kami sholat berjamaah dengan pakaian tebal menutupi badan dan kepala,’’ kata Dandim sambil tertawa.

Sesaat setelah sholat, masing-masing peserta mencari posisi untuk menghangatkan badan. ‘’Ada yang berolahraga, ada yang masuk tenda, ada yang cari api unggun, bahkan ada yang langsung cari view sunset maupun view Gunung Rinjani untuk foto-fotoan atau selfi,’’ terangnya diikuti tawa kecil.

Tak terasa, bau nasi gorengpun tercium untuk sarapan pertanda waktu sudah dekat untuk kembali. Namun, nasi goreng yang sudah siap disantap pun bahkan diabaikan. ‘’Semua sibuk dengan fotoan dan selfi, seolah tak ingin melangkahkan kaki untuk kembali,’’ ucap Dandim sambil tersenyum.

Sarapan pertama dan terakhir di Savana Gunung Propok pun diakhir sambil ngobrol santai dan tawa kecil rekan-rekan menambah suasana keakraban dan kekeluargaan di antara mereka. ‘’Ternyata begitu di atas, rasanya tak ingin cepat kembali. Masya Allah luar biasa indahnya alam ciptaan Sang Maha Pencipta,’’ ungkap Dandim kagum dengan keindahan alam Savana.

Dandim juga mengucapkan rasa syukur dan apresiasi atas kekompakan dan kebersamaan seluruh peserta evaluasi mulai dari titik kumpul, diperjalanan maupun di lokasi hingga kembali. ‘’Alhamdulillah dengan kekompakan dan kebersamaan semua bisa kita kerjakan, In Syaa Allah,’’ katanya sambil tersenyum.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *