Bupati Sukiman Nilai Rilis Covid-19 Sering Tak Sesuai Fakta Lapangan

Suasana rapat Bupati Lotim, HM Sukiman Azmy bersama Sekda Lotim, Staf Ahli dan Staf Khusus Bupati, serta Asisten dan Kabag lingkup Setdakab Lotim, di Ruang Rapat Bupati Lotim, Senin (3/8).
Suasana rapat Bupati Lotim, HM Sukiman Azmy bersama Sekda Lotim, Staf Ahli dan Staf Khusus Bupati, serta Asisten dan Kabag lingkup Setdakab Lotim, di Ruang Rapat Bupati Lotim, Senin (3/8).

Oleh: Lalu M Kamil AB |

LOTIM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Seringnya terjadi perbedaan kondisi di lapangan dengan rilis faktual Covid-19 Provinsi NTB menjadi salah satu poin yang disampaikan Bupati Lombok Timur (Lotim), HM Sukiman Azmy pada rapat bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Lotim, Staf Ahli dan Staf Khusus Bupati, serta Asisten dan Kabag lingkup Setdakab Lotim.

Pada rapat yang berlangsung di Ruang Rapat Bupati Lotim, Senin (3/8), Bupati Sukiman meminta agar Staf Khusus Bupati Bidang Kesehatan, H Suroto dan Kabag Kesra Setdakab Lotim sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Lotim, H Pathurrahman agar berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTB terkait rilis Covid-19.

Bupati Sukiman melihat laporan yang diterima kerap tidak sesuai dengan rilis Provinsi NTB. Rilis Provinsi NTB dinilai tidak sesuai dengan kondisi faktual di lapangan. Hal ini juga terkait rencana Pemkab Lotim untuk membuka kembali sekolah atau melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka pada pekan kedua Agustus mendatang.

Masih terkait penanganan Covid-19, Bupati Sukiman meminta penyesuaian nomenklatur Gugus Tugas menjadi Satgas dapat segera dilakukan. Perampingan juga diminta diterapkan dengan mengutamakan petugas lapangan, khususnya menyangkut penerapan kebiasaan baru di kerumunan dan keramaian. Penegasan terhadap tiga pilar kecamatan diharapkan dapat mendinamiskan kondisi di lapangan.

Selain itu, dibahas pula progres donasi untuk rencana operasi kembar siam Lotim. Meskipun diharapkan dapat dilakukan dalam waktu dekat, akan tetapi  selain terkendala pendanaan, operasi juga terkendala penyebaran Covid-19 yang menghambat tim dokter yang berasal dari luar Lombok. Ditarget operasi pemisahan dapat dilakukan paling lambat awal 2021 mendatang.

Pengawasan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) juga menjadi poin penting dalam rapat tersebut. Meskipun Lotim telah menyelesaikan validasi dan verifikasi data serta telah pula memperbarui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), akan tetapi perlu dipantau ketepatan penyaluran, baik dari segi waktu maupun kualitas pangan yang disalurkan. ‘’Penyiapan regulasi untuk berbagai rencana dan tindakan yang diambil Pemda juga penting untuk dilakukan,’’ kata Bupati Sukiman.

Karenanya, ia meminta agar regulasi yang dibutuhkan untuk sejumlah rencana dapat segera disiapkan. Rencana tersebut di antaranya; renovasi Pusat Pertokoan Pancor (Pancor Trade Center/PTC), pembangunan pabrik es batu skala besar di Tanjung Luar, dan Rencana Detail Tata ruang (RDTR) Sembalun untuk pengembangan kawasan tersebut sebagai kawasan wisata.

Air bersih wilayah selatan yang masih terkendala debit air juga menjadi perhatian pada rapat tersebut. Selain diusahakan melalui sumur bor yang diharapkan mendapat bantuan dari Kementerian Pertanian, Bupati Sukiman juga meminta kesiapan untuk distribusi melalui sumber daya yang ada saat ini. Dengan demikian, pada musim kemarau nanti semua sudah siap. Terakhir, penertiban dan penamaan jalan dapat segera dilakukan. Penamaan ini diharapkan mengakomodir aspirasi masyarakat dan memperhatikan sejarah serta perkembangan wilayah.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *