Bupati Lotim Minta Tutup Lembaga Pendidikan Perusak Citra Pendidikan Agama

Perpisahan MTs/MA Selayar
Bupati Lotim, HM Sukiman Azmy saat menyampaikan sambutan pada acara tasyakuran perpisahan dan kenaikan kelas MTs/MA NWDI Selayar, Rabu (21/6/2023).

LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Bupati Lombok Timur (Lotim), HM Sukiman Azmy merasa bangga karena masih banyak orang tua mempercayakan pendidikan anak-anaknya ke Pondok Pesantren (Ponpes). Sebab, menurutnya lembaga pendidikan keagamaan memiliki banyak kelebihan dibanding sekolah umum.

Lembaga pendidikan agama, kata Bupati Sukiman, umumnya tidak sekadar mentransfer pengetahuan dan ilmu, akan tetapi juga membentuk ahlak serta kemandirian santri, sehingga anak didik memperoleh bekal ilmu dunia dan akhirat.

Alumni IAIN Surabaya itu menyitir firman Allah SWT dalam Surat Annisa ayat 9 yang artinya ‘’Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka’’.

Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. Lemah yang dimaksud menurut Bupati Sukiman yang tinggal dua bulan menjabat itu, mencakup lemah iman, aqidah, akhlaq, ilmu, hingga ekonomi.

Di hadapan orang tua dan wali yang menghadiri serah terima santri Irsyadul Mujahidin NW Teliah, Sakra Selatan, Bupati Sukiman berharap kelak para santri dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Ia menegaskan bahwa para santri dapat bersaing dengan siswa dari sekolah umum.

Ungkapan yang sama juga disampaikan Bupati Sukiman kepada orang tua/wali murid yang menghadiri tasyakuran perpisahan dan kenaikan kelas MTs/MA NWDI Selayar pada hari yang sama, Rabu (21/6/2023).

Bupati Sukiman bahkan meminjam filosofi pohon pisang yang pantang mati sebelum berbuah dan memiliki tunas sebagai penerus. Ia menekankan pentingnya mempersiapkan generasi berikutnya yang lebih berkualitas dan lembaga pendidikan keagamaan sebagai wadahnya.

Meski begitu, mantan serdadu baju hijau ini tidak menampik adanya lembaga yang tidak bermutu bahkan merusak nama lembaga pendidikkan keagamaan seperti yang tengah viral melalui berita berbagai media beberapa waktu lalu. Dengan tegas Bupati Sukiman meminta untuk menutup lembaga pendidikan semacam itu. ‘’Saya minta ditutup saja lembaga pendidikan yang merusak citra lembaga pendidikan agama,’’ tegasnya.(Kml)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *