LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Mewujudkan hajat mulia Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Pemkab Lotim) untuk membasahi dahaga masyarakat wilayah selatan tak semulus dalam impian. Jalan terjal dan berkelok harus dilalui. Berbagai aksi penolakan dari warga wilayah utara di sekitar sumber air, kerap menghambat pengerjaan konstruksinya.
Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan di Lotim sudah ‘’running test’’ oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTB. Dengan demikian, air berkapasitas debit 50 liter/detik itu sudah mulai mengalir ke wilayah selatan sejak Selasa (10/9/2024).
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Prasarana Wilayah (PUPR) Kabupaten Lotim, M Rozikin mengatakan, SPAM Pantai Selatan telah dialirkan air melalui dua reservoar di wilayah Sukaraja, Gunung Malang dan Pemongkong. Air didistribusikan ke pengguna untuk pemenuhan sebagai sumber air bersih.
Dengan kapasitas 50 liter/detik kata Rozikin, menurut rencana air bersih tersebut akan dimanfaatkan sebanyak 5.000 Sambungan Rumah (SR) masyarakat di wilayah selatan. ‘’Saat ini baru 440 SR di Desa Wakan, 500 SR di Desa Batu Nampar dan 400 SR di Desa Sukaraja yang sudah teraliri. Dan ketiga desa tersebut berada di Kecamatan Jerowaru,’’ kata Rozikin.
Rozikin menambahkan, Lombok Timur kembali mendapat bantuan dari Airmark sebesar Rp1,04 miliar untuk 200 SR di wilayah Desa Ekas. Menyusul sedang diusulkan untuk mendapat DAK dari APBN sisanya sebanyak 3.140 SR yang belum tersambung.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekda Lotim, H Hasni menyatakan bahwa kehadiran SPAM pantai selatan ini salah satu wujud perjuangan pemerintah daerah (Pemda). Sehingga program pusat ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat untuk pemenuhan air bersih terutama di wilayah selatan.
‘’Pemda bersama masyarakat di wilayah utara khususnya sudah legowo pendistribusian air ke wilayah selatan. Dan pengambilan air itu pun sudah melalui tahap kajian dari Balai Wilayah Sungai (BWS) NTB,’’ ujar Hasni.
Proyek SPAM Selatan yang memakan biaya ratusan miliar itu sudah melalui tinjauan secara teknis akan kebutuhan air di wilayah selatan. ‘’Kita semua berharap tidak ada lagi masyarakat yang pro dan kontra. Karena kita semua adalah masyarakat Lotim,’’ ucapnya.(Kml)